Kamis, 06 November 2008

Konsep Pengobatan Kanker

(ONKOLOGI)

KONSEP PENGOBATAN KANKER
Oleh : Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, Sp.OG.

Degenerasi ganas di masa yang akan datang, dapat merupakan penyebab utama kematian dikarenakan semakin banyaknya masyarakat yang mencapai lanjut usia.


Kanker


Merupakan penyakit sel dengan ciri kegagalan atau gangguan dalam mengatur multiplikasi dan fungsi homeostatiknya dalam organisme multiseluler.


Sifat umum penyakit kanker :

- Pertumbuhan yang berlebihan

- Gangguan diferensiasi sel sehingga mirip mudigah

- Bersifat invasif

- Bersifat metastatik

- Bersifat herediter

- Terjadi pergeseran metabolisme menuju makromolekul dalam bentuk nukleosida

dan asam amino, sehingga meningkatkan kebutuhan karbohidrat untuk

pertumbuhannya.


Cara sel kanker mengganggu hospes :

- Pendesakan terhadap organ sekitarnya

- Menghancurkan jaringan sekitarnya

- Gangguan sistemik karena metastase

- Mungkin mengeluarkan toksin sehingga hospes tampak toksis.


Untuk dapat menetapkan pemberian obat antikanker diperlukan pertimbangan yang seksama menyangkut :

- Riwayat penderita

- Keadaan penderita yang akan menerima obat antikanker

- Keuntungan dan kerugian pengobatan tersebut.


Efek kesembuhan obat antikanker dapat meliputi :

1. Dapat terjadi kesembuhan sehingga 5 YSR tinggi : Gejala klinik menghilang dan

besarnya tumor kecil.

2. Terjadi kesembuhan sebagian tetapi akan terjadi rekuren karena tidak

seluruhnya dapat dimatikan atau dihambat.

3. Obat antikanker memberikan respon tetapi perbaikan umum tidak banyak terjadi.

4. Obat antikanker tidak berguna sama sekali.


Dengan demikian, obat antikanker yang tepat seyogyanya :

- Tepat guna dan berhasil guna.

- Obat antikanker merupakan obat yang mahal.

- Komplikasi atau efek sampingnya dapat merusak sel yang mempunyai

pertumbuhan aktif.


Cara kerja obat antikanker :

- Mengganggu pembentukan sistem DNA dan RNA serta protein.

- Mengganggu aktivitas enzim dalam sel sehingga mengganggu pembentukan

protein dalam sel.


Jika dikaji lebih mendalam, pertumbuhan sel normal pun mengikuti mata rantai sehingga sel yang mempunyai pertumbuhan cepat akan menerima efek samping obat antikanker.


Efek Non-Terapi

_______________


Seperti diketahui, obat antikanker hanya sebagian yang mempunyai sifat spesifik dan sebagian besar bersifat selektif spesifik sehingga masih mempunyai efek non-terapi dalam bentuk gangguan terhadap sel yang mempunyai sifat proliferasi tinggi.


1. Efek terhadap sistem hemopoetik

- Supresi hemopoetik

- Leukopenia

- Trombosit menurun

- Dapat pulih kembali dalam 2 minggu.

2. Efek terhadap sistem gastrointestinal :

- Anoreksia

- Mual muntah

- Diare

- Ulserasi mukosa mulut sampai intestin menimbulkan diare dan berdarah.

- Stomatitis

- Komplikasi fatal bila terjadi perforasi usus.

3. Reaksi terhadap kulit :

- Eritema sampai urtikaria

- Erupsi makulopapular sampai sindrom Steven Johnson

- Rambut rontok dan tumbuh kembali setelah beberapa minggu.

4. Efek terhadap ginjal : nefropati hiperurisemik

- Pemecahan dari nukleoprotein dalam bentuk asam urat dikeluarkan melalui

ginjal.

5. Gangguan terhadap fungsi lever diketahui melalui hasil laboratorium.


Siklus tumbuh sel kanker :

1. Fase M (mitotik) : Sel sedang membelah diri.

2. Fase G1 - fase pascaminetik

- Variasi waktu dalam aktivitas sel panjang.

- Pembentukan RNA.

- Sel kanker dapat berdiferensiasi atau terus terjadi proliferasi.

3. Fase S - DNA sintesis : Pembentukan DNA baru.

4. Fase G2; pascasintesis :

- Duplikasi kromosom sel.

- Duplikasi DNA dalam setiap sel kanker dari sel normal.

- Waktu singkat dan dapat terus menjalani fase mitosis.

5. Ge = fase istirahat

- Pada saat ini sel tidak melakukan pembelahan diri.


Perlu diketahui bahwa :

1. Generation time :

- Waktu yang diperlukan untuk melakukan mitosis dan kembali mitosis lagi

(mitosis fase to mitosis)

2. Growth fraction tumor :

- Bagian dari tumor pada waktu tertentu yang aktif melakukan mitosis dan

seterusnya.

- Artinya tidak semua bagian tumor secara aktif mengambil bagian melakukan

pembelahan diri.


Pembagian sel kanker :

1. Cell cycle nonspesific :

- Kelompok obat antikanker ini dapat membunuh sel kanker dalam semua fase

pemecahannya.

- Tidak tergantung dari kemampuan sel berproliferasi.

2. Cell cycle spesific :

- Tergantung pada obat antikanker yang bekerja spesifik dalam siklus

pemecahan sel kanker.

- Cara kerjanya hanya memutus salah satu fase dalam siklus sel.

- Sel yang berada diluar siklus tersebut, akan bebas dari pengaruh antikanker ini.


Dalam pengobatan kanker, Goldie-Goleman mengemukakan hipotesis bahwa :

- Setiap sel kanker mempunyai intrinsik sensitifitas terhadap antikanker.

- Bersamaan dengan waktu tersebut terjadi resisten terhadap antikanker.

- Sel kanker dapat melakukan perpindahan DNA sehingga sel resisten terhadap

antikanker tersebut (pleiotropic drug resistant).


Cara pemberian antikanker secara umum sebagai berikut :

1. Pengobatan oral, intravenous, intramuskuler atau intra arterial.

2. Dapat juga diberikan intraperitonial atau intrapleural.


Penggolongan obat antikanker


1. Golongan alkil (alkylating agents)

- Tempat kerja terutama pada DNA.

- Mempunyai beberapa komponen alkil yang dapat bekerja pada DNA dengan

cara mengadakan ikatan pada asam nukleik, protein, dan asam amino.

- Ikatannya terutama pada N-7 guanin dan tempat lainnya.

- Oleh karena dapat melepaskan beberapa alkil radikal, dapat mengadakan

reaksi di beberapa tempat sehingga dapat mematahkan pembentukan DNA,

RNA dan pembentukan proteinnya.

- Cara kerja ini mirip dengan radiasi sehingga disebut radiomimetik.

- Kelemahan golongan alkil dapat menimbulkan resistensi silang karena alkil

radikal yang dilepaskan dapat bereaksi terhadap DNA lainnya. Artinya bila

diberikan golongan antikanker alkil, akan terjadi resistensi atau alkylating like

agents.

2. Golongan antitumor antibiotik

- Golongan ini didapat dari jamur tergolong cell cycle nonspesific, artinya dapat

bekerja pada semua fase pemecahan sel kanker.

- Cara kerjanya :

> Sekresi diantara pasangan DNA.

> Mengeluarkan komponen radikal yang dapat merusak DNA, RNA dan protein

vital sel kanker.

> Mengeluarkan ionisasi sehingga membran sel kanker menjadi rusak.

- Karena sifatnya cell cycle nonspesific yang luas disebutkan antitumor antibiotik

dan berasal dari tumbuhan, khususnya jamur streptomyces.

3. Golongan antimetabolit

Cara kerja intraseluler sel kanker :

- Mengganggu enzim sehingga tidak menghasilkan sesuai dengan kebutuhan sel

dan hasilnya menyimpang dan tidak dapat dimanfaatkan.

- Strukturnya seperti sulestan yang terdapat dalam sel normal, diantaranya

golongan purin atau pirimidin.

- Aspek kerjanya dapat dalam bentuk asli antikanker atau memerlukan

biotransformasi dalam lever sehingga menjadi obat antikanker aktif.

- Dengan gangguan pembentukan purin dan pirimidin, akan menghalangi

periferasi sel kanker.

- Sifatnya cell cycle spesific.

4. Plant alkalein

- Berasal dari tumbuhan vinca rosea.

- Merupakan mata rantai kompleks dengan kerja :

> Intraseluler mikrotubuler, khususnya tubulin.

> Mengganggu pembentukan mikrotubulus sehingga sel kanker tidak mampu

melakukan proses mitosis.

> Golongan ini terutama vincristine dan vinblastine.

> Golongan taxol bekerja pada mikrotubulus yang menyebabkan polimerisasi

dan stabilitas sel sehingga sel mengalami kematian.


Daftar Pustaka


1. Hayeer, EG., Gan Sulistia dan Nufrialdi, Antikanker Farmakologi dan Terapi, FKUI,

Jakarta : 624.

2. Husodo, Lukito dan Lila Nuranna, Sitostatika dalam Ginekologi, Ilmu Kandungan,

Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1997, 656.

3. Young, Robert C., Chemotherapy : Practical Gynecologic Oncology, Second Edition,

Williams & Wilkins, Baltimore : 1994, 3.

4. Young, Robert C., and Gilliam M. Thomas, General Principles of Cancer Therapy,

Novaks Gynecology, Twelveth Edition, Williams & Wilkin, Baltimore : 1996, 1015.


Update : 28 Januari 2006


Sumber :


Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. 2001. Jakarta : EGC.

Powered By Blogger